Kamis, 29 September 2016

Kamus Bahasa Ogan "A"

Seputar Baturaje nak bagikan kamus bahase ugan huruf "A". Payu kite simak same-same dibawah ini:

Kamus ini diambek ndai situs kakang kite SERASAN SEKUNDANG

Abatne = ternyata
Abut = berat
Abang = merah

Aguk = aduh
Ages = nyamuk
Agi = bagi
Agetne = musim-musimnya
Acakan = persediaan

Ahe = buah ara
Ahungan = selangkangan
Ahapan = harapan
Ajang = piring makan
Ajung = suruh

Akap = gelap
Akai = panggilan sesame besan perempuan
Alap = bagus/ cantik/tampan
Alake = alangkah

Ambe = hamba sahaya
Ambin = gendong dibelakang
Ampack = jemur ditanah
Ampung = ringan
Amben = senggol
Ampe = buah padi yg tidak ada isinya
Ambung = keranjang
Ambik = ambil
Ampai =jemur pakaian
Ampuk = hinaan
Amun = bila

Antan = alu
Antil = hamper jatuh
Antau =panggil
Antat = antar
Antup = digigit lebah
Antanan =kemauan

Anyat = tarik
Anyut = hanyut
Anyich = anyir
Anyang = tawar
Anye = tapi
Angit = sangit
Angat = panas
Anguk =arah
Angkit = angkat
Angkak-angkak kerak = tidak serius
Anggit = sedikit-sedikit
Angguh = jaring ikan

Ancaman = cita-cita
Ancach =  encer
Ancuk = tai ayam
Ancakkan = perlihatkan
Ancing = bau pesing
Ancau = encer

Apay = pakaian bayi
Apuy = doyan makan
Apit juray = anak angkat

Ase = rasa
Aseke = rasanya
Asoy = kantong kresek
Asak galak = asal mau
Asasae = ragu-ragu
Asam = tempoyak
Asingne = jangan samakan
Atah = gabah
Ayach = air
Ayach bunuh = air yg sudah dimasak
Ayek = air
Ayau = betul sekali
Angkanan = seseorang yang dianggap saudara atau famili karena kebaikannya

Itulah secuil bahase ugan ndai huruf A, payu kakang adeng kance komen men ade ye salah, men ade agi ye huruf A pacak nambahkan pule dikomentar, semoga artikel ini bermanfaat untuk kite gale-gale.
Read More

Sabtu, 17 September 2016

Sejarah Bahasa Ogan

Ogan Komering Ulu via google.com
Payu Kakang, ading, kance, kali ini kita akan membahas sejarah bahasa Ogan yang kita cintai, baiklah silahkan simak ulasannya berikut ini: 

Dilansir dari laman wikipedia.org Bahasa Ogan merupakan bahasa yang dituturkan sebagian besar masyarakat yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir (Tanjungraja, Inderalaya, Pemulutan, Muara Kuang, Muare Penimbung, Talang Aur), Ogan Komering Ilir (Pampangan, Tulung Selapan), dan Ogan Komering Ulu (Baturaja).

Bahasa Ogan yang dituturkan oleh sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir atau tepian Sungai Ogan. Sungai Ogan berasal dari beberapa aliran kecil mata air dari Bukit Nanti bersatu menjadi satu aliran besar Sungai Ogan, yang pada akhirnya bermuara di sungai Musi Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Bahasa Ogan yang digunakan oleh masyarakat di tepian sungai Ogan dikenal salah satu suku dari rumpun Melayu yaitu suku Ogan. Batasan Suku Ogan dikenal adanya istilah, Ulu Ogan (daerah Kelumpang), Ogan Ulu (daerah Kecamatan Pengandonan), Ogan Baturaja (Kota Baturaja), dan Ogan Ilir (daerah Lubuk Batang dan Muara Kuang). Sangat banyak dusun kecil yang tersebar di sepanjang aliran sungai sebut saja seperti Muara Penimbung, Talang Aur, Air Itam, Sungai Pinang, Tanjung Raje dan lain-lain yang kesemua dusun ini memiliki bahasa dan logat bicara yang berbeda-beda

Bagi orang yang telah mengenal bahasa Ogan, mereka akan mengatakan bahwa bahasa Ogan mirip bahasa orang Malaysia walau tidak sama persis. Contoh logatnya "Nak kemane?", yang artinya "Anda hendak ke mana?".

Semakin ke hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ogan, maka logat bahasa Ogan Akan terdengar keras, makin ke hilir makin halus dan agak terdengar berlagu. Hal ini senada dengan filosofi "daerah hulu sungai Ogan, tepian sungai Ogan agak kecil arus airnya deras berbatu dan berbukit, sedangkan daerah hilir tepian sungai Ogan lebar dan arus air tenang tidak berbatu."

Untuk Daerah Ogan Ilir sebagian Bahasa Ogan yang digunakan menggunakan dialek e/e jakarte, sebagian e/e malaysia. Sedangkan yang di Ogan Komering Ulu, hampir semua Bahasa Ogan yang digunakan memakai dialek e/e malaysia, kecuali Kampung Suka Pindah Kecamatan peninjauan menggunakan Bahasa Ogan dialek e/e jakarte.

Sekian ulasan tentang Sejarah bahasa ogan yang dikutip dari laman resmi wikipedia, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi.
Read More

Cara Singkat Pembuatan "TEMPOYAK"

Tempoyak??? Makanan Khas warga Sumatera ini merupakan makanan yang berbahan dasar Durian. Adapun Biasanya masyarakat Baturaja, sering memasak tempoyak ini dengan ikan patin sehingga sering disebut dengan Pais (Pepes) Ikan patin. namun berbeda dari Pepes Ikan Pati biasanya, untuk bumbu utamanya, tempoyaklah yang sering digunakan oleh masyarakat OKU ini. Selain dibuat pais ikan, tempoyak juga bisa dijadikan sebagai sambal tempoyak, ada juga yg memakan tempoyak ini mentah-mentah tanpa harus diolah terlebih dahulu. (karna berbahan dasar buah durian) Tempoyak adalah durian yang di fermentasi. Adapun rasanya sedikit asam
Makan Tempoyak Mantap via rennyambar.wordpress.com
Baca Juga : Apa itu Tempoyak?
  
Berikut Cara Pembuatan "TEMPOYAK
Langkah-Langkah Pembuatan Tempoyak, yaitu sebagai berikut:
  • Pertama, yang pasti kita memiliki buah durian yang cukup banyak, dan buah durian disiapkan haruslah yang sudah matang. Durian lokal dipilih untuk mendapatkan hasil tempoyak yang baik, karena jika penggunaan durian montong dinilai kurang bagus hasilnya karena terlalu banyak mengandung air dan gas. 
  • Dan Kedua, biji durian dipisahkan dari dagingnya. Bagian dari durian yang dibutuhkan untuk membuat tempoyak adalah dari dagingnya. 
  • Ketiga, Ditambahkan sedikit garam untuk memberikan rasa asin pada daging durian, dan tanpa menghilangkan rasa manisnya, lalu aduk hingga rata. Dan ditambahkan sedikit cabai rawit yang sudah diulek, kemudian aduk daging durian hingga rata. Selain menambahkan rasa pedas, cabai rawit juga mempercepat proses fermentasi. 
  • Setelah selesai dan merata, daging durian disimpan didalam wadah tertutup (lebih baik gunakan stoples dan disimpan pada suhu ruangan). Adapun tempat yang sering dipakai warga Baturaja untuk menyimpan tempoyak merupakan toples besar yang terbuat dari tanah liat yang biasa disebut siton.
Read More

Selasa, 13 September 2016

Makna Dari Lambang Kabupaten Ogan Komering Ulu

Dilansir dari Website Pemkab Ogan Komering Ulu. Berikut ini akan dijelaskan arti dari logo Kabupaten Ogan Komering Ulu:

1. Tepak Sirih 
Tepak Sirih

Tepak sirih melambangkan kehormatan adat daerah sejak zaman dahulu yang merupakan akar budaya yang sudah menjadi tradisi dalam masyarakat pada setiap acara adat.

2. Mahkota
Mahkota

Ukiran berwarna emas seperti akar yang sering dipakai pada pelaminan pengantin dalam Kabupaten melambangkan bahwa masyarakat Kabupaten masih menjunjung kebudayaan dari zaman dahulu.

3. Jembatan Ogan 
Jembatan Ogan

Jembatan Ogan merupakan jembatan yang bersejarah bagi masyarakat Kabupaten sebagai jembatan pertama di Baturaja.

4. Aliran Sungai 
Aliran Sungai

Dua gelombang melambangkan aliran sungai ogan di Baturaja yang berasal dari 2 (dua) sungai besar yaitu sungai ogan dan sungai lengkayap.

5. Rantai Emas Berjumlah 11 (sebelas)
Rantai Emas

Melambangkan persatuan masyarakat dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu walaupun berbeda suku dan agama tetap terjalin persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

6. Pohon Karet
Pohon Karet

Karet merupakan potensi unggulan dalam Kabupaten disamping kelapa sawit.

7. Padi
Padi

Melambangkan kemakmuran 

8. Kapas
Kapas

Melambangkan kesejahteraan

9. Pabrik
Pabrik

Pabrik melambangkan kemajuan industri dalam Kabupaten

10. Keris 
Keris

Keris berwarna emas bermata keatas melambangkan semangat hidup dan kepahlawanan masyarakat Kabupaten.

11. OKU
Ogan Komering Ulu

Mengandung arti kesatuan yang erat. 

12. Motto "Sebimbing Sekundang"
Sebimbing Sekundang

"Sebimbing Sekundang" memiliki arti Sehaluan dan setujuan seluruh masyarakat dalam Kabupaten.

Read More

Senin, 12 September 2016

Objek Wisata Goa Putri Yang Wajib Dikunjungi di Kabupaten OKU

1. Wisata Terpadu Gua Putri 
Objek wisata Gua Puteri semakin hari semakin menantang untuk dikunjungi. Gua yang menyimpan peninggalan yang bersejarah ini, tidak hanya menawarkan wisata alam yang menakjubkan. 
Goa Putri via http://palembang.tribunnews.com/
Tapi juga wisata budaya, wisata sejarah, bahkan pusat studi. Obyek wisata ini terletak di Desa Padang bindu, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten OKU. 

Jaraknya tempuhnya sekitar 35 Km dari pusat kota Baturaja. Hanya perlu waktu sekitar 30-40 menit jika menggunakan kedaraan roda dua atau roda empat via Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Sarana pendukung sekitar dan dalam gua yang sudah dibangun diantaranya, tempat istirahat (shelter), penerangan listrik dalam goa, kolam kecil alami tempat cuci muka atau mandi, musala MCK, dan warung makanan. 

2. Gua Harimau 
Gua Harimau terletak sekitar 500 meter dari Gua Puteri di Desa Padang bindu, Kecamatan Semidang aji, Kabupaten OKU. Selain wisatawan umum, obyek wisata yang satu ini kerap dikunjungi para peneliti. Gua Harimau atau dikenal juga dengan nama Situs Padang bindu ini merupakan tempat ditemukan 78 kerangka populasi Austronesia awal (cikal bakal manusia sekarang).
Ini adalah tulang kerangka manusia yang ditemukan di Gua Harimau. Kerangka ini ditempatkan di Museum Si Pahit Lidah, tak jauh dari Gua Puteri di Kabupaten OKU. (Tribun Sumsel/Andi Agus Triyono)
Gua Harimau kini sudah dilengkapi fasilitas tangga permanen yang anak tangganya sebanyak 104. Juga sudah dilengaapi anjungan untuk memudahkan pengunjung melihat tanpa menggangu tim peneliti yang sedang bekerja.

3. Gua Silabe 
Gua Silabe, termasuk salah satu potensi alam yang luar biasa memesona. Lokasinya masih di sekitar Gua Puteri dan Gua Harimau. Panjang gua ini mencapai 200 meter, lebar 5 meter dan tingginya sekitar 5 meter. 

Keindahan batu stalagtit dan stalagnit yang ada di dalam gua menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dinding atas gua tampak seperti butiran-butiran berlian berkilau.  

4. Museum Purbakala 
Museum ini berlokasi di depan Gua Puteri. Pemerintah Kabupaten OKU tengah berupaya mengembangkan museum ini agar lebih modern. Di museum ini dipamerkan refilika kerangka manusi pra-sejarah berusia 3.500 tahun, benda-benda peninggalanm sejarah dan alat-alat paleolitik serta kekayaan budaya manusia pra-sejarah.
Read More

Senin, 09 November 2015

Kota Beras Yang Menjelma Menjadi Kota Batu

Kota Beras via rinaldi007.wordpress.com
Seputar Baturaja - Beberapa tahun yang lalu, OKU dikenal sebagai kota beras. Jargon kota beras bukanlah tanpa alasan, hal tersebut dikarenakan didaerah Belitang dan Ogan terdapat lahan persawahan yang luas sehingga bisa menopang ketahanan pangan nasional. Namun kini Belitang bukan lagi bagian dari Kabupaten OKU melainkan termasuk wilayah OKU Timur. Kota beras yang dulu menjadi kebanggaan OKU kini disandang oleh Belitang yang merupakan Kabupaten OKU Timur.

Dibelitang (OKU Timur) masih terdapat lahan persawahan yang luas yang memungkinkan ditanami padi atau jagung. Mayoritas masyarakat Belitang (OKU Timur) menggantungkan diri sebagai petani. Namun kini pemerintah mulai memperhatikan kesejahteraan para petani dengan mencanangkan program swasembada beras dengan tidak mengimpor beras dari negara lain. Kebijakan pemerintah menargetkan swasembada beras ditahun 2015 memberikan angin segar bagi para petani padi di belitng. Pemerintah akan membeli gabah dari petani padi yang akan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia termasuk petani padi yang ada di Belitang (OKU Timur).

Tugu Batu via www.panoramio.com
Setelah kehilangan jargon kota beras, secara otomatis tugu beras yang ada di pasar atas (pasar pucuk) diganti menjadi tugu batu. Pergantian tugu beras menjaditugu batu bukanlah tanpa alasan. Kini Kabupaten OKU mempunyai komuditas asli daerah yang patut dibanggakan yaitu Batu Akik Khas Baturaja. Penomena batu akik yang kini menjangkiti masyarakat Indonesia direspon serius oleh Pemerintah Daerah OKU dengan membuat tugu batu yang semula dijadikan tugu beras.

Kini oku telah menemukan kembali jati dirinya setelah mentahbiskan diri sebagai kota batu. Terbukti, kini Batu Akik asli Baturaja mulai digemari bukan hanya oleh masyarakat lokal namun juga diburu oleh kolektor luar daerah bahkan mancanegara. Baturaja mempunyai batu akik dengan kualitas dan keindahan yang tidak kalah dengan batu akik dari daerah lain. Batu lavender dan batu spritus misalnya, batu ini mempunyai tingkat kekerasan hingga 7 mohz dan mempunyai warna yang indah. Tidak heran jika batu ini bisa dihargai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Read More

Sabtu, 07 November 2015

Sejarah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)

Sejarah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) - Diawali dengan terjadinya Perang Dunia I (1914-1918) dan perkembangan politik pada masa itu, menyebatkan dibentuk Afdeling (kabupaten) Ogan dan  Afdeling Komering Ulu pada tahun 1918. Dengan ibukota Muaradua yang kemudian dipindahkan ke Baturaja. Asisten Residen yang pertama bernama A. Koomang. Adanya UU No. 1 Tahun 1945 tentang Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1947 tentang Pembentukan Daerah Otonom, maka timbul tuntutan agar Ogan Komering Ulu dijadikan daerah otonom.
Lambang OKU via www.kemendagri.go.id

Dengan perubahan ini, maka berubah pula kedudukan para kontrolir. Yaitu :

  • Onder Afdeling Ogan Ulu yang semula berkedudukan di Dusun Lubuk Batang, dipindahkan ke baturaja
  • Onder Afdeling Komering Ulu tetap berkedudukan di Martapura
  • Onder Afdeling Muaradua dan Ranau berkedudukan di Banding Agung dipindahkan ke Muaradua

Baca: Pindang Patin Tempoyak Khas Kota Baturaja
Dengan adanya perubahan Administrasi inilah yang mengakibatkan dibentuk tiga Districhten di bawah pimpinan seorang Districhtoofd/Demang yang masing-masing membawahi Onderdistricthoofd/Asisten Demang.

Secara yuridis formal, pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu diawali dengan dikeluarkannya UU No. 11 Tahun 1950 tentang pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan (17 Agustus 1950), untuk kemudian melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Darurat No. 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan

Daerah Otonom Kabupaten dilingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan.

Dan Ketetapan Gubernur Sumatera Selatan No. GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950 tentang batas-batas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan diperkuat dengan UU Nomor 28 Tahun 1959, maka Kabupaten ini dinamakan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang beribukota di Baturaja dan berhak mengatur serta mengurus rumah tangga sendiri.

Aspirasi masyarakat Kabupaten OKU yang ditetapkan dengan UU No. Tahun 2004 menjadikan Kabupaten OKU dimekarkan menjadi 3 kabupaten. Yaitu Kabupaten OKU (Induk) dengan ibukota Baturaja, Kabupaten OKU Timur dengan ibukota Martapura dan Kabupaten OKU Selatan dengan ibukota Muaradua.
Read More

Jumat, 06 November 2015

Apa itu Tempoyak?

Tempoyak Mantap via rennyambar.wordpress.com
Seputar Baturaja - Tempoyak merupakan masakan yang terbuat dari fermentasi buah durian. Tempoyak ialah makanan yang biasanya di santap sebagai lauk bersama nasi. Biasanya tempoyak sendiri dijadikan bumbu tambahan dalam masakan. Cita rasa yang asam karena terjadi proses fermentasi pada daging buah durian. Tempoyak dikenal di Indonesia terutama di Sumatera Bagian selatan, dari Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang), Lampung, serta Kalimantan. Selain itu makanan ini juga populer di Negara Malaysia. Di Palembang sendiri tempoyak dimasak dengan campuran daging ayam dan di Lampung tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.

Adapun cara pembuatan tempoyak yaitu dengan menyiapkan daging buah durian, baiknya itu durian lokal. Dan pastikan durian tersebut telah matang, kemudian pisahkan daging durian dari bijinya dengan sendok, selanjutnya campurkan daging yang telah dilepas dari bijinya dengan garam secukupnya. Dan letakkan di tempat yang tertutup dan cukup besar disumatera bahan tempoyak ini disimpan atau difermentasi didalam Situn, dan tutup rapat. Diusahakan disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas, namun fermentasi akan berlangsung lambat. setelah sekitar 5-7 hari temboyak telah berhasil dibuat, dan siap dijadikan sambal atau masakan lainnya.

Klaim Artikel ini baca: Disclaimer
Read More